Thursday, January 14, 2010

Polisi bebaskan pemain ke12 Indonesia

Pihak Kepolisian kesulitan untuk menjerat hukuman kepada Hendri Mulyadi alias Eji, 'pemain ke-12' yang masuk ke lapangan saat Indonesia menjamu Oman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (6/1) kemarin.

Seperti diketahui, Hendry berlari masuk ke dalam lapangan dengan memanjat pagar pembatas dari Sektor 23 dan berlari mengejar bola yang sedang dimainkan oleh pemain kedua tim di masa injury time empat menit ke gawang Oman, sebelum akhirnya digiring polisi keluar.

Setelah diselidiki, ternyata pria lulusan SMAN 1 Bekasi, warga Kampung Serang RT 002 RW 001 Serang, Cikarang Selatan, Bekasi itu sangat kecewa dengan penampilan Timnas Indonesia Senior yang tak pernah menang di laga Kualifikasi Piala Asia 2011, grup 2, yang membuat ia nekad melakukan aksi itu.

Kini, angin "segar" menghinggapi Hendry karena pihak Kepolisian kesulitan menjeratnya dengan pasal apapun untuk menghukumnya. Tadinya, ia akan dijerat dengan pasal mengganggu ketertiban umum, namun ia melakukannya di dalam lapangan sehingga tak ada yang dirugikan.

"Dia (Hendri-red) sudah dibebaskan. Saya mendapat penjelasan dari kepolisian dan mereka tidak bisa menahannya karena tidak ada landasan hukum yang kuat untuk menjeratnya,” ujar Ketua Komisi Keamanan PSSI, Ashar Suryobroto.

Hal ini pun diperkuat dengan pernyataan Kasatreskrim Jakarta Pusat, Suwondo Nainggolan, yang mengatakan jika Hendri sudah dipulangkan pukul 22.00 WIB Rabu malam.

Untuk mengantisipasi kemungkinan insiden seperti ini terulang, PSSI berencana mensosialisasikan kepada petugas keamanan mengenai aturan pertandingan. Untuk penerebos ke dalam lapangan, petugas tidak perlu menunggu keputusan pengawas pertandingan (PP) untuk menangkap penonton karena saat itu terlihat, petugas menunggu instruksi PP untuk mengejar Hendry.

Sementara itu Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid pun mengakui jika aksi pemuda 20 tahun itu dapat dimaklumi, walaupun tetap menganggap perbuatannya membuat Indonesia terancam kembali menerima sanksi dari kondeferasi sepakbola Asia [AFC]. Sebelumnya, mereka sudah didenda Rp. 95 juta akibat ulah suporter yang melempar botol saat Indonesia jumpa Kuwait.

“Walau salah, saya bisa memaklumi. Apa yang diperlihatkan penonton itu sebagai wujud kecintaannya terhadap tim nasional. Ia mungkin merasa kecewa karena Indonesia tidak membuat gol,” ucap Nurdin.

Sedangkan pelatih Oman, Claude Le Roy menganggap masuknya penonton ke dalam lapangan sebagai hal yang lumrah, dan bisa terjadi di lokasi yang pengamanannya ketat.

"Mungkin dia ingin menunjukkan bagaimana caranya mencetak gol," kata Le Roy saat itu.

(Edp)

0 komentar:

Post a Comment

recent comment