Saturday, January 2, 2010

Antara kerasnya kemauan dan suratan takdir..

























Himamu sawabiq (kemauan yang keras) termasuk suatu kekuatan yang dimiliki manusia atas izin Allah swt untuk memperoleh suatu yang dicari dalam kehidupan duniawi. Kemauan keras ini oleh ahli tasawuf dinamakan himmah. Mereka berkata:"si fulan emiliki cita-cita untuk meraih sesuatu, lalu ia berusaha keras untuk memperolehnya.
Namun demikian semangat dan cita-cita hamba Allah, tetap tidak terlepas dari iradah dan izin Allah. Pada akhirnya segala kekuatan yang dimiliki manusia itu terbatas dan akan tertambat pada kehendak dan takdir Allah swt. Karena cita-cita yang keras dan kuatnya semangat tidak mampu menerobos takdir Allah swt.
Himmah itu bagi para wali, kekasih Allah, bisa jadi kekeramatan. Tetapi bagi selain mereka, bisa jadi sebuah pemberian dalam kerangka untuk menjatuhkan dan membinasakan atau sebagai tipu daya (istidraj). Sebagaimana kekuatan sorot mata, dan yang terjadi pada para penyihir. Karena pengaruh kekuatan tatapan mata itu memang ada, begitu pula sihir dengan karakter jahatnya yang bisa menghancurkan.
Walhasil, seseorang wajib berkeyakinan bahwa himmah itu hanyalah sebab yang tidak memiliki pengaruh dan tidak pula yang melakukannya. Karena yang bebrbuat dan yang melakukan itu, hanyalah Allah. Dialah Allah yang maha esa, bukan karena himmah dan sebab-sebab itu. Oleh sebaba itu, bagi yang berakal sempurna, jangan hanya terfokus dan mengandalkan pada perencanaan.

0 komentar:

Post a Comment

recent comment