Seorang bapak berumur lk. 35-an tahun bertongkat kayu, dipapah, digotong oleh tiga orang masuk keruang tunggu, dengan berjalan tertatih-tatih...kesusahan.
Sepanjang waktu menunggu, bapak itu merintih kesakitan, pengantarnya waktu ditanya menceritakan bahwa sejak tiga hari yang lalu kena stroke dan separo badan (bagian kiri tangan dan kaki) lumpuh, dan selama tiga hari itu belum tidur, sehingga terlihat matanya kuyu, dan badannya lemas sekali.
Tiba giliran bapak itu.........., tiga orang kembali memapah dan menduduk-kanya di kursi pengobatan.
Bapak itu kemudian diterapi oleh bu Hajjah Retno Dewi selama lk. 20 menit.
Selesai diterapi oleh bu Dewi, sang bapak disuruh berdiri, tentu saja si bapak menolak karena beberapa waktu yang lalu sakitnya bukan main dan hampir separo badan tidak bisa digerakkan.
Karena dipaksa, sang bapak kemudian terpaksa menjejak-jejakkan kakinya dengan ragu-ragu (apakah bisa atau tidak digerakkan), ternyata timbul keajaiban, karena sang bapak bisa bangun, berdiri dan langsung bisa berjalan kekamar mandi untuk berwudlu. Alhamdulillah....
Terlihat sang Isteri berlinang airmata kebahagiaan melihat suaminya mendadak sembuh kembali, terbayang penderitaan sang suami selama tiga hari tidak tidur dan sepanjang hari merintih kesakitan.
Bahkan setelah itu terlihat sang suami sholat di Mushola Nur Syifa' dan sedang jadi Imam, memimpin sholat.
Bila Allah SWT menghendaki Sembuh, maka sembuhlah sang bapak........
Kemudian sang isteri sujud dan menangis kepada Allah SWT bersyukur atas kesembuhan yang telah diberikan-NYA kepada sang suami.
Sang bapak kemudian pulang, saat tiba didepan rumahnya, beberapa tetangganya datang merubung ingin membantunya memapah keluar dari mobil, mereka kaget melihat sang bapak turun dari mobil dengan gagah sambil tersenyum lebar sambil berkata : " Gue udah sembuh, biar tongkat ini gue jadikan monumen " kemudian menuju halaman depan dan menancapkan tongkat ketanah. Semua melihat dengan terkesima.
Esok harinya 2 mobil station wagon penuh orang datang ke tempat praktek Nur Syifa' semua ingin berobat, enggak tangung-tanggung, satu kampung.......... DH.
Allah sudah berkehendak
subhanallah.......