Perencanaan makhluk terhadap persoalan keduniaan mereka, dalam kontek ini, merupakan perbuatan yang tercela. Karena Allah swt. telah menanggung dan menangani persoalan keduniaan mereka. dengan begitu Allah
menghendaki agar hati mereka tidak sibuk memikirkan urusan keduniaan, tetapi supaya tefokus dan mendaya fungsikan segala potensi untuk mengabdi dan beribadah serta memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada Allah swt.
Dialah Allah yang merencanakan dan menentukan segala persoalan hidup seorang seorang hamba. Apa yang dilakukan seorang hamba dalam kerangka mengatur dan merencanakan nasib hidupnya sesuai dengan keinginan dan seleranya, hanyalah buang-buang energi yang hanyalah membuatnya kelelahan dan kepayahan yang amat sangat. Karena bisa jadi sebagian besar yang direncanakan itu tidak jadi kenyataan karena tidak sesuai dengan takdir dan kehendak Allah swt. Sehingga dengan begitu ia akan kecewa berat, melawan hukum ketuhanan dan mencaci maki takdir. Umurnya habis, usahanya menjadi sia-sia, sementara ia telah mengabaikan dan meninggalkan kewajiban pengabdian beribadah kepada Allah swt. Tindakan dan perlakuan semacam ini, harus dijauhi dan ditinggalakn oleh orang-orang berakal sehat.
Sahal bin Abdillah ra. berkata: "tinggalkanlah ikhtiar dan memikirkan urusan dunia, karena keduanya hanyalah mengeruhkan kehidupan manusia."
Sayid Abu hasan As-Syadzili berkata: "bila membuat perencanaan itu menjadi sebuah keharusan bagi anda, maka lakukanlah. Tetapi janganlah anda merisaukan bila ternyata rencana anda itu tidak terlaksana karena tidak diizinkan oleh Allah swt.
0 komentar:
Post a Comment